nyssenate31.com

nyssenate31.com – Seorang kandidat untuk jabatan wali kota di Meksiko tengah tewas dibunuh pada Jumat (31/5), dua hari sebelum pemilihan umum dilaksanakan. Insiden tragis ini menambah daftar panjang kekerasan yang telah menewaskan setidaknya 25 calon wali kota sepanjang periode kampanye.

Menurut laporan dari kantor berita AFP yang dipublikasikan pada Sabtu (1/6/2024), kantor kejaksaan di negara bagian Puebla mengumumkan kepergian Jorge Huerta Cabrera, yang terjadi di Izucar de Matamoros, di mana beliau bertarung dalam pemilihan wali kota. Kejaksaan saat ini sedang menginvestigasi pembunuhan tersebut.

Dalam insiden yang sama, dikabarkan bahwa istri Cabrera dan seorang kolega juga mengalami luka-luka.

Cabrera dikenal sebagai kandidat dari Partai Hijau, yang merupakan sekutu dari partai penguasa Morena. “Dia kehilangan nyawanya dengan cara yang sangat brutal dan tidak adil,” ujar Eliseo “El Chino” Morales, seorang kandidat lokal lainnya, dalam sebuah pernyataan yang ia bagikan di media sosial.

Pemilihan umum di Meksiko, yang dijadwalkan berlangsung pada Minggu (2/6), tidak hanya akan menentukan presiden baru tetapi juga memilih legislator federal, gubernur negara bagian, dan ribuan pejabat lokal lainnya. Kampanye pemilu ini telah dicirikan oleh serangkaian serangan mematikan terhadap para kandidat, dengan puncaknya terjadi dalam minggu terakhir kampanye.

Hingga Selasa lalu, pemerintah federal Meksiko telah mencatat 22 kematian kandidat. Sejak itu, jumlahnya bertambah menjadi tiga korban jiwa lagi.

Organisasi non-pemerintah, termasuk Data Civica, melaporkan angka yang lebih tinggi, dengan sekitar 30 kandidat yang telah dibunuh sejak kampanye dimulai pada akhir September tahun lalu.

Kampanye secara resmi berakhir pada hari Rabu, dan sekitar 100 juta warga Meksiko, dari total populasi 129 juta, memiliki hak suara dalam pemilu yang akan datang.

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh presiden yang akan datang adalah mengatasi kekerasan yang disebabkan oleh kartel narkoba, yang telah menjadikan pembunuhan dan penculikan sebagai kejadian rutin di negara tersebut.