NYSSENATE31 – Perang Troya merupakan salah satu konflik terkenal dalam sejarah kuno yang diabadikan oleh sejumlah karya sastra, terutama epik “Iliad” karya Homer. Perang ini dianggap telah terjadi sekitar abad ke-12 atau ke-13 SM, dan tradisi lisan mengenai konflik ini telah beredar selama berabad-abad sebelum akhirnya dituliskan.

Latar Belakang Mitologis:
Menurut mitologi Yunani, perang ini berasal dari perseteruan antara dewa-dewi Olimpus. Kisah dimulai dari pesta pernikahan Peleus dan Thetis yang tidak mengundang Eris, dewi perselisihan. Merasa tersinggung, Eris melempar ‘apel perselisihan’ yang bertuliskan “Untuk yang tercantik” ke tengah-tengah pesta. Tiga dewi, Hera, Athena, dan Aphrodite, bersaing untuk mendapatkan apel tersebut, dan Paris, pangeran Troya, ditunjuk untuk memilih siapa yang paling cantik di antara mereka. Aphrodite menjanjikan cinta dari wanita tercantik di dunia, Helen dari Sparta, yang telah menikah dengan Raja Menelaus. Paris memilih Aphrodite, dan dengan demikian memicu perang.

Penculikan Helen:
Paris kemudian pergi ke Sparta dan, dengan bantuan Aphrodite, berhasil membujuk Helen untuk melarikan diri dengannya ke Troya. Peristiwa ini memicu kemarahan Menelaus dan memulai rantai peristiwa yang akan mengakibatkan perang besar. Menelaus meminta bantuan saudaranya, Raja Agamemnon dari Mycenae, dan bersama-sama mereka mengumpulkan aliansi dari seluruh Yunani untuk menyerang Troya dan mengambil kembali Helen.

Perang Berkepanjangan:
Perang Troya berlangsung selama sepuluh tahun yang sulit, dengan banyak cerita heroik dan tragedi. Di antara yang paling terkenal adalah kisah Achilles, pahlawan Yunani yang hampir tak terkalahkan yang akhirnya mati karena luka di tumitnya, satu-satunya tempat di mana ia rentan. Selain itu, ada kisah Odysseus, yang kecerdikannya membantu membentuk beberapa momen penting dalam perang, termasuk penemuan strategi kuda Troya.

Strategi Kuda Troya:
Saat perang tampaknya tidak kunjung usai, Odysseus mengusulkan rencana licik. Yunani pura-pura mundur dan meninggalkan sebuah kuda raksasa kayu sebagai persembahan yang tampaknya sebagai tanda penyerahan. Para Troya membawa kuda tersebut ke dalam kota mereka tidak menyadari bahwa di dalamnya bersembunyi prajurit-prajurit Yunani. Malam itu, prajurit yang tersembunyi keluar dan membuka gerbang kota untuk tentara Yunani yang telah kembali secara diam-diam. Troya dijatuhkan dan Helen dikembalikan ke Sparta.

Kontroversi Sejarah vs Mitos:
Ada banyak perdebatan mengenai sejarah nyata dibalik mitos Perang Troya. Penelitian arkeologis, khususnya oleh Heinrich Schliemann pada abad ke-19, telah menemukan bukti yang menunjukkan bahwa kota yang dikenal sebagai Troya memang ada dan mengalami perang besar. Namun, banyak detail tentang perang, termasuk keberadaan Helen dan kuda Troya, tetap dalam wilayah legenda dan mitos.

Perang Troya adalah contoh sempurna bagaimana mitos dan sejarah dapat berjalin, menghasilkan kisah yang bertahan melalui milenium dan terus memikat imajinasi manusia hingga hari ini.